Jumat, 24 Oktober 2014

praktikum enzim katalase pada hati ayam




Laporan Hasil Praktikum Enzim Katalase Pada Ekstrak Hati Ayam
Landasan Teori
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolism makhluk hidup. Enzim berperan unutk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersususn atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu koenzim (tersusun dari organic) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan pada sel-sel manusia tetapi pada sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksison dan aktif dlam melakukan reaksi oksidatid bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hydrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecah ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam 2 teori, yaitu:
1.      Teori kunci gembok
Enzim memiliki sisi aktif yang spesifik.
2.      Teori kecocokan terindustri
Sisi aktif enzim fleksible (dapat berubah sesuai bentuk substratnya setelah menempel.
            Ciri-ciri enzim
1.      Berperan sebagai biokatalisator.
2.      Terdiri dari zat protein.
3.      Bekerja secara khusus.
4.      Dapat digunakan berulang kali.
5.      Rusak oleh panas.
6.      Tidak ikut bereaksi.
7.      Bekerja dapat balik.
8.      Kerja enzim dipengaruhi factor lingkungan.
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat yang  merupakan sisa atau hasil sampingan dari proses metabolisme. Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel. Oleh, sebab itu enzim ini bekerja dengan merombak H2O2  menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuat denaturasi seperti protein kebanyakan. Enzim katalase termasuk enzim hiroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksid yang berbahaya penumpukkan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkam penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim katalse memiliki kemampuan unutk inaktivasi hydrogen peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikal karena membentuk OH-. Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 2 gugus hem.
 Aktiivitas enzim katalase :
1.      Aktivitas peroksidase, mengoksidasse senyawa yang analog dengan substrat.
2.      Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebgai substrat atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebgai oksidan atau akspetor electron.
Tujuan :
1.      Mengetahui pengaruh suhu terhadap kerja enzim katalase dalam menghidrolisi  H2O2.
2.      Mengetahui pengaruh pH terhadap kerja enzim katalase dalam menghidrolisis H2O2

Alat dan Bahan
Alat
Jumlah
Bahan
Jumlah
Tabung reaksi
5 buah
Ekstrak hati
Secukupnya
Pipet tetes
3 buah
H2O2
50 Ml
Beaker glass 100 mL
2 buah
NaOH
50mL
Korek api
Secukupnya
HCl
50mL
Lidi
Secukupnya
Es batu
100mL
Tisu
Secukupnya
Air panas
100mL
Sarung tangan
2 pasang


Masker
Satu


Sikat botol
Satu




Prosedur Kerja
1.      Membuat ekstrak hati ayam dengan cara menghaluskan hati ayam.
2.      Memasukkan ekstrak hati ayam ke dalam 5  tabung reaksi (A,B,C,D,E) hingga ketinggian ±1cm. Menandai  ketinggin ekstrak.
3.      Merendam tabung B ke dalam beaker glass berisi es batu selama ± 10 menit.
Merendam tabung C ke dalam beaker glass berisi air panas selama ± 10 menit.
4.      Memasukkan 20 tetes NaOH pada tabung D.
Memasukkan 20 tetes HCl pada tabung B.
5.      Memasukkan 10 tetes H2O2 pada tabung A. (Setelahmeneteskan segara tutup mulut tabung dengan ibu jari).
6.      Mengamati dan menandai ketinggian gelembung gas yang terbentuk. (mulut tabung masih dalam keadaan tertutup).
7.      Menguji dengan menggunakan bara lidi. (Lidi dibakar kemudian mematikan apinya).
8.       Memasukkan 10 tetes H2O2 pada tabung B. (Setelahmeneteskan segara tutup mulut tabung dengan ibu jari).
9.      Mengamati dan menandai ketinggian gelembung gas yang terbentuk. (mulut tabung masih dalam keadaan tertutup).
10.  Menguji dengan menggunakan bara lidi. (Lidi dibakar kemudian mematikan apinya).
11.  Memasukkan 10 tetes H2O2 pada tabung C. (Setelahmeneteskan segara tutup mulut tabung dengan ibu jari).
12.  Mengamati dan menandai ketinggian gelembung gas yang terbentuk. (mulut tabung masih dalam keadaan tertutup).
13.  Menguji dengan menggunakan bara lidi. (Lidi dibakar kemudian mematikan apinya).
 (Setelahmeneteskan segara tutup mulut tabung dengan ibu jari).
14.  Memasukkan 10 tetes H2O2 pada tabung D. (Setelahmeneteskan segara tutup mulut tabung dengan ibu jari).
15.  Mengamati dan menandai ketinggian gelembung gas yang terbentuk. (mulut tabung masih dalam keadaan tertutup).
16.  Menguji dengan menggunakan bara lidi. (Lidi dibakar kemudian mematikan apinya).
17.  Memasukkan 10 tetes H2O2 pada tabung E. (Setelahmeneteskan segara tutup mulut tabung dengan ibu jari).
18.  Mengamati dan menandai ketinggian gelembung gas yang terbentuk. (mulut tabung masih dalam keadaan tertutup).
19.  Menguji dengan menggunakan bara lidi. (Lidi dibakar kemudian mematikan apinya)
Data Hasil Pengamatan
No.
Tabung
Perlakuan
Ketinggian gelembung gas (mm)
Bara api(*)
1.
A
Ekstrak hati
125mm
+++
2.
B
Ekstrak hati + didinginkan
140mm
+++
3.
C
Ekstrak hati + dipanaskan
140mm
+++
4.
D
Ekstrak hati + NaOH
70mm
++
5.
E
Ekstrak hati + HCl
0mm
++
keterangan :  mati (-), hidup (+),  terang (++),  api menyala (+++) .
Analisis Data
Pada praktikum kali ini menggunakan hati ayam sebagai bahan percobaan, karena hati ayam banyak mengandung enzim katalase. Hasil dari percobaan yang terdapat pada tabung reaksi adalah gelembung yang mengandung gas oksigen. Apabila kita menempatkan bara di dalam tabung reaksi, maka bara tersebut akan menyala, ini membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan oksigen (O2). Tetapi tidak semua tabung reaksi menyala apabila ditempatkan bara api di dalamnya. Ada juga bara yang mati setelah di tempatkan di dalam tabung reaksi.
Ekstrak hati ayam di tetesi larutan H2O2 kemudian ditutup dengan ibu jari sehingga tidak ada udara masuk. Ternyata terjadi pembentukkan gelambung-gelembung udara sebanyak 125mm dalam waktu 2 menit. Pada saat memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi, bara api menjadi apinya menyala.
Ekstrak hati ayam yang telah didinginkan selama 10menit ditetesi larutan H2O2  kemudian ditutup dengan ibu jari agar udara tidak masuk. Ternyata terjadi pembentukkan gelembung-gelembung udara sebanyak 140mm dalam waktu 2 menit. Pada saat memasukkan bara api ke dalam tabung reakssi, barai api menjadi apinya menyala.
Ekstrak hati ayam yang telah dipanaskan selama 10 menit ditetesi larutan H2O2 kemudian ditutup dengan ibu jari agar udara tidak masuk. Ternyata terjadi pembentukkan gelembung-gelembung udara sebanyak 140mm dalam waktu 2 menit. Pada saat memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi, barai api menjadi apinya menyala.
Ekstrak hati ayam yang telah diberi larutan NaOH ditetesi larutan H2O2 kemudian ditutup dengan ibu jari agar udara tidak masuk. Ternyata terjadi pembentukkan gelembung-gelembung udara sebanyak 70mm dalam waktu 2 menit. Pada saat memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi, barai api menjadi apinya menyala.
Ekstrak hati ayam yang telah diberi larutan HCl  ditetesi larutan H2O2 kemudian ditutup dengan ibu jari agar udara tidak masuk. Ternyata tidak  terjadi pembentukkan gelembung-gelembung dalam waktu 2 menit. Pada saat memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi, barai api menjadi terang saja.
Pembahasan
Pembahasan yang sebenarnya yaitu seperti ini:
Ekstrak hati ditambah H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan bara api di dalamnya, timbul nyala api. Hali ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
Ekstrak hati yang telah didinginkan ini bermaksut agar protein inaktif. Kemudian ditetesi H2O2 ternyata terbentuk sedikit gelembung udara ketika dimasukkan bara api kedalamnya juga nyala api sedikit atau terang. Hal ini disebabkan karena pada suhu 0°C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara). Tapi dari data pengamatan dan hasil analisi data diatas terjadi kekeliruan dikarenakan protein belum inaktif dalam artian masih aktif. Saat proses pendinginan suhunya belum kurang 30° atau belum mencapai 0°.
 Ekstrak hati yang telah dipanaskan ini bermaksut agar protein mengalami denaturasi protein. Kemudian ditetesi H2O2 ternyata tidak terbentuk sedikit gelembung udara ketika dimasukkan bara api kedalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Tapi data penelitian dan analisis data terjadi kesalahan karena protein belum mengalami denaturasi protein. Hal itu dikarenakan karena saat proses pemanasan suhu belum melebihi 50°
Ekstrak hati yang telah ditambah NaOH ini bermaksut untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditetesi H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, ketika dimasukkan bara api kedalamnya juga tidak nyala api tapi terang. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu basa.
Ekstrak hati yang telah ditambah HCl  ini bermaksut untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditetesi H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api kedalamnya juga tidak nyala api tapi terang. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
Data penelitian yang sebenarnya.
No.
Tabung
Perlakuan
Ketinggian gelembung gas (mm)
Bara api(*)
1.
A
Ekstrak hati
Banyak
+++
2.
B
Ekstrak hati + didinginkan
Sedikit
++
3.
C
Ekstrak hati + dipanaskan
Tidak ada
_
4.
D
Ekstrak hati + NaOH
Sedang
++
5.
E
Ekstrak hati + HCl
Tidak ada
++
keterangan :  mati (-), hidup (+),  terang (++),  api menyala (+++) .

Kesimpulan
enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu di atas 50° dan di bawah 0° protin menjadi inaktif, dan pada kondisi asam maupun basa.
Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan
1.      Dari manakah sumber enzim katalase pada percobaan di atas?
2.      Mengapa dalam praktikum ini menggunakan H2O2 sebagai substratnya?
3.      Tulislah reaksi yang terjadi!
4.      a. Gelembung-gelembung apakah yang timbul akibat reaksi enzim dengan substratnya?
b. Hasil reaksi berupa apakah yang ditunjukkan dengan bara  api?
5.      Gelembung pada tabung manakah yang paling banyak dihasilkan? Mengapa?
6.      Bara api pada tabung manakah yang nyala apinya paling terang? Mengapa?
7.      a. Apakah yang akan terjadi jika di dlaam sel terdapat H2O2?
b. Untuk menghindari hal tersebut, bagaimana cara sel untuk menghindarinya?
c. Organel apakah yang paling berperan dalm hal tersebut?
Jawaban Pertanyaan
1.      Sumber enzim katalase pada percobaan di atas adalah hati ayam.
2.      Dalam praktikum ini menggunakan H2O2 sebagai substratnya karena H2O2 merupakan hydrogen peroksida yang berru[a senyawa kimia organic yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Sehingga dengan enzim katalase, akan mempercepat reaksi penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2.
3.      Reaksi yang terjadi yaitu    2H2O2  H2O  + O2
4.      a. Gelembung yang timbul merupakan hasil penguraian H2O2 menjadi H2O.
b. Hasil reaksi yang ditunjukkan dengan bara  api akan terdapat nyala api yang menandakan ada oksigen.
5.      Gelembung yang paling banyak dihasilkan adalah ekstrak hati ayam ditambah H2O2 atau netral ( tabung A) . Karena enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam yang netral menguah H2Omenjadi H2O.
6.      Bara api yang nyala apinya paling terang adalah pada larutan ekstrak hati di tambah dengan H2O2  (tabung A). Karena enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam yang netral menguah H2Omenjadi O2.
7.      a. Yang akan terjadi jika di dalam sel terdapat H2O2 yaitu sel akan rusak, karena H2O2  merupakan larutan yang berupa racun dalam tubuh.
b. Untuk menghindari hal tersebut dengan cara menggunakan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2.
c. Organel apakah yang paling berperan dalam hal tersebut adalah badan mikro, peroksisom.

1 komentar: